Bali (26/10)-Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menyelenggarakan seminar daring dan luring bertajuk “Milenial dan Generasi Z Sadar Gizi”. Secara luring, acara ini diikuti perwakilan Organisasi Pemerintah Daerah (OPD) Provinsi Bali serta organisasi nonpemerintah setempat. Acara ini juga disiarkan secara daring melalui Zoom dan Youtube Bappenas RI serta dihadiri perwakilan 26 Kementerian/Lembaga serta jejaring Scaling Up Nutrition Networks (SUN) Indonesia.
Jelang momentum Sumpah Pemuda pada 28 Oktober, Bappenas mengingatkan pentingnya keterlibatan kaum muda dalam upaya perbaikan gizi. Millenial dan Generasi Z dengan status gizi yang baik memiliki potensi menjadi SDM unggul dan berdaya saing di masa depan. “Perbaikan gizi remaja melalui intervensi gizi spesifik dan sensitif menjadi salah satu fokus sasaran program percepatan penurunan stunting” ujar Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat dan Kebudayaan Kementerian PPN/Bappenas, Subandi Sardjoko, dalam pembukaan acara.
Senada dengan hal itu, Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo, mengutip pernyataan Presiden Joko Widodo bahwa keluarga muda yang berkualitas menjadi kunci terwujudnya Indonesia Emas. “Upaya untuk memetik bonus demografi sangat ditentukan generasi muda. Missed bonus demografi harus dicegah, salah satunya dengan mencegah stunting” ujar Hasto.
Selain itu, hadir pula Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Bali, I Wayan Wiasthana Ika Putra. Beliau menyebutkan pentingnya dukungan lembaga tradisional perkumpulan generasi muda Bali (Sabha Yowana) dalam upaya perbaikan gizi. Bahkan, Pemerintah Provinsi Bali telah berkomitmen dalam upaya percepatan penurunan stunting yang tertuang dalam Surat Keputusan (SK) Gubernur Nomor 375 tahun 2021.
Acara dilanjutkan dengan tiga diskusi panel yang membahas berbagai program perbaikan gizi untuk pemuda, baik yang dilakukan oleh pemerintah maupun inisiatif aktor non pemerintah. Hasil diskusi kemudian disampaikan oleh masing-masing moderator di akhir sesi panel.
Tiga poin penting yang dihasilkan dari sesi diskusi dalam membangun millennial dan generasi Z yang sadar gizi antara lain 1) pentingnya komunikasi perubahan perilaku dan penyusunan pesan kunci yang sesuai dengan karakteristik pemuda, 2) program yang berorientasi pada peningkatan rasa kepemilikan serta dukungan teman sebaya, dan 3) diperlukan dukungan dari berbagai pemangku kepentingan untuk memastikan kegiatan gizi remaja dapat dilakukan secara terintegrasi dan diterapkan dalam skala besar. Acara diakhiri dengan laporan penutup yang disampaikan oleh Pungkas Bahjuri Ali, Direktur Kesehatan dan Gizi Masyarakat Kementerian PPN/Bappenas.
Seminar daring dan luring yang diselenggarakan Bappenas ini merupakan bagian dari rangkaian acara Scaling Up Nutrition (SUN) Annual Meeting tahun 2021. Sebagai sebuah forum tahunan, SUN Annual Meeting merupakan wadah berbagi pengalaman dan pembelajaran dalam percepatan perbaikan gizi di Indonesia. Kegiatan yang diselenggarakan pertama kali pada tahun 2019 ini melibatkan berbagai pemangku kepentingan, seperti pemerintah, mitra pembangunan, dunia usaha, organisasi masyarakat sipil, akademisi, serta organisasi profesi. Tahun ini, SUN Annual Meeting mengangkat tema “Satu Dekade Melangkah Bersama”. Tema ini sesuai momentum sepuluh tahun Indonesia bergabung dengan gerakan global Scaling Up Nutrition. Rencananya, puncak acara SUN Annual Meeting akan digelar pada akhir November 2021. Seluruh informasi terkait SUN Annual Meeting 2021 dapat ditemukan di http://sunam2021.cegahstunting.id/.