Selong – Bertempat di aula kantor Bappeda Kabupaten Lombok Timur pada tanggal 14 Oktober 2021 lalu, Bappenas, Kemenkeu, dan Kemendikbudristek melakukan diskusi tatap muka dalam rangka monitoring kemajuan program stunting yang dikelola oleh SEAMEO RECFON. Pertemuan ini melibatkan organisasi perangkat daerah seperti Bappeda, Dinas Kesehatan, dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, serta dihadiri oleh Tim Penggerak PKK Kabupaten Lombok Timur.
Kegiatan monitoring dilakukan pada program Anakku Sehat dan Cerdas yang mengembangkan model implementasi PAUD-HI untuk pemantauan tumbuh kembang anak yang optimal. Program ini mengusung strategi yang memadukan komponen-komponen penting dalam pencegahan stunting, seperti lingkungan, pola asuh orang tua (parenting), pengasuhan dan pendidikan, gizi dan kesehatan, serta kebijakan dan partisipasi lintas sektoral.
Program ini diawali dengan melatih MoT (Master of Trainer) sebanyak lima orang dari perwakilan OPD teknis. Kemudian berlanjut dengan melakukan ToT (Training for Trainer) terhadap pendidik PAUD pada 22 PAUD di tahun 2020 dan 33 PAUD di tahun 2021. Hingga saat ini, sebanyak 288 pendidik PAUD telah ditingkatkan kapasitasnya dan berkontribusi positif dalam upaya percepatan penurunan stunting pada 5.071 siswa.
DR. Fathurrahman, M.Kes, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur, mengungkapkan apresiasinya terhadap SEAMEO RECFON. Menurutnya, SEAMEO telah memberikan pola dan arah bagaimana mengatasi stunting kepada pemerintah daerah. “Pada awalnya, SEAMEO melatih kami dalam MoT. Kemudian kami tindaklanjuti dengan menggandeng lebih banyak lagi pihak yang terlibat. Salah satunya adalah berkolaborasi dengan tim penggerak PKK yang memiliki gerakan CANTINGMAS (Cegah Anak Stunting Bersama Masyarakat),” ungkapnya.
Lebih lanjut, Kepala Bappeda Kabupaten Lombok Timur, Hj. Baiq Miftahul Wasli, SE, M.Si, mengatakan bahwa pemerintah daerah telah mendukung replikasi pelatihan modul Anakku Sehat dan Cerdas. “Untuk tahun depan, kami merencanakan pembinaan terhadap 132 lembaga PAUD di mana sebagian di antaranya akan direplikasi oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan menggunakan sumber pembiayaan APBD,” terangnya. Pihaknya pun mendukung penelitian cohort yang sedang dilakukan SEAMEO RECFON terhadap 965 ibu hamil di Kabupaten Lombok Timur. Hasil penelitian ini diharapkan mendukung pemerintah daerah dalam menyusun kebijakan penurunan stunting yang berbasis bukti.
SEAMEO RECFON, singkatan dari Southeast Asian Ministers of Education Organization Regional Center for Food and Nutrition, merupakan pusat pangan dan gizi regional Asia Tenggara yang telah merintis program bantuan gizi di Lombok Timur pasca kejadian gempa bumi pada tahun 2018.
Dalam perkembangannya, kegiatan ini berlanjut menjadi program Pengembangan Masyarakat, Pendidikan, dan Penelitian Bidang Pangan dan Gizi untuk Penanggulangan Stunting berdasarkan nota kesepakatan antara pemerintah daerah Kabupaten Lombok Timur dan SEAMEO RECFON pada tanggal 6 Maret 2020.
Penulis: Febriansyah Soebagio (Tenaga Ahli Analisis Kinerja Program, Sekretariat Percepatan Penurunan Stunting Terintegrasi Kementerian PPN/ Bappenas)
Editor: Tim Knowledge Platform SUN Indonesia, Direktorat Kesehatan dan Gizi Masyarakat Kementerian PPN/ Bappenas