Stunting memiliki berbagai dampak yang begitu mengkhawatirkan kepada anak. Betapa tidak? Kondisi akibat kekurangan gizi dalam jangka waktu lama ini bisa mengakibatkan terhambatnya tumbuh kembang hingga kerentanan terhadap berbagai penyakit.
Belum lagi, kekurangan gizi pada anak akan berdampak pada kualitas sumber daya manusia (SDM). Kekurangan gizi yang berlangsung lama sejak anak usia dini menyebabkan organ tubuh tidak tumbuh dan berkembang secara optimal. Balita stunting berkontribusi terhadap 1,5 juta (15 persen) kematian anak balita di dunia dan menyebabkan 55 juta Disability-Adjusted Life Years (DALYs) yaitu hilangnya masa hidup sehat setiap tahun (Ricardo dalam Bhutta, 2013).
- Dalam jangka pendek, kekurangan gizi menyebabkan gangguan kecerdasan dan tidak optimalnya ukuran fisik tubuh serta gangguan metabolisme.
- Dalam jangka panjang, kekurangan gizi menyebabkan menurunnya kapasitas intelektual. Gangguan struktur dan fungsi syaraf dan sinaps yang terjadi pada anak balita pendek bersifat permanen dan menyebabkan penurunan kemampuan menyerap pelajaran di usia sekolah yang akan berpengaruh pada produktivitasnya saat dewasa. Selain itu, kekurangan gizi juga menyebabkan gangguan pertumbuhan (pendek dan atau kurus) dan meningkatkan risiko penyakit tidak menular seperti diabetes melitus, hipertensi, jantung kroner, dan stroke.
Untuk mencegah berbagai dampak ini, asupan gizi yang imbang dan terpenuhi harus diberikan kepada anak dan Ibu, agar stunting bisa dihindari.