Tanggal 25 Januari diperingati sebagai Hari Gizi Nasional (HGN) setiap tahunnya. Peringatan ini awalnya ditujukan untuk memperingati berdirinya Sekolah Juru Penerang Makanan yang merupakan cikal bakal pendidikan tenaga gizi Indonesia. HGN pertama kali diselenggarakan tahun 1960-an dan diteruskan pelaksanaannya oleh Direktorat Gizi Masyarakat Kementerian Kesehatan sejak tahun 1970-an.
Tahun ini, HGN ke-62 mengusung tema “Aksi Bersama Cegah Stunting dan Obesitas”. Tema ini diangkat sebagai cerminan permasalahan beban gizi ganda yang dialami Indonesia. Upaya perbaikan gizi, baik stunting maupun obesitas, telah masuk ke dalam RPJMN 2020-2024. Prevalensi stunting balita ditargetkan turun menjadi 14% pada tahun 2024. Sementara, obesitas dewasa ditargetkan tetap terkendali pada angka 21,8%. Hasil SSGI tahun 2021 menunjukkan prevalensi stunting balita masih 24,4%. Artinya, dibutuhkan percepatan penurunan stunting hampir 3% setiap tahunnya untuk mencapai target 14% di 2024.
Untuk melihat gambaran mengenai permasalahan beban gizi ganda di Indonesia dapat dilihat pada infografis berikut:
Baik stunting maupun obesitas membutuhkan penyelesaian dengan melibatkan mutisektor dan multipihak. Kementerian PPN/Bappenas dalam kapasitasnya sebagai Scaling Up Nutritions (SUN) Focal Point berperan untuk menggalang kolaborasi lintas sektor perbaikan gizi yang terdiri dari pemerintah, mitra pembangunan, dunia usaha, organisasi masyarakat sipil, serta akademisi dan organisasi profesi. Momentum HGN diharapkan dapat semakin memperkuat kerjasama berbagai pemangku kepentingan dalam menyelesaikan permasalahan gizi di Indonesia.
Sumber:
- https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20190125/5329219/sejarah-hari-gizi-nasional/
- https://www.instagram.com/p/CZIrUCWvTPC/
View this post on Instagram