Oleh: Asosiasi Perusahaan Produk Bernutrisi untuk Ibu dan Anak (APPNIA)
Asosiasi Perusahaan Produk Bernutrisi untuk Ibu dan Anak (APPNIA) adalah asosiasi yang telah berdiri sejak 10 Juni 1992. Selama 27 tahun APPNIA memiliki rekam jejak panjang dalam mendukung upaya Pemerintah Indonesia, terutama dalam pemenuhan gizi dan peningkatan kesehatan ibu dan anak. APPNIA awalnya didirikan dengan nama APMB (Asosiasi Produsen Makanan Bayi) sebagai inisiasi bersama dari Direktorat Jenderal Nutrisi dan Farmasi, Departemen Kesehatan, dan Menteri Urusan Negara Peranan Wanita. Nama organisasi kemudian diubah menjadi Asosiasi Perusahaan Produk Bernutrisi untuk Ibu dan Anak (APPNIA) pada 9 Agustus 2011. Hal ini dilatarbelakangi oleh berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang pangan.
APPNIA didirikan untuk menggalang partisipasi aktif industri dalam mengimplementasikan WHO CODE dan Peraturan Kementerian Kesehatan No. 240/Menkes/Per/1985. Kode (Etik) International tersebut berisi sejumlah rekomendasi yang dikeluarkan oleh WHO untuk mengatur kegiatan pemasaran produk pengganti ASI. APPNIA terdiri dari 10 perusahaan nasional dan multinasional, antara lain PT. Abbott Products Indonesia, PT. Fonterra Brands Indonesia, PT. Frisian Flag Indonesia, PT. Indofood CBP Sukses Makmur, PT. Sanghiang Perkasa, PT. Nestlé Indonesia, PT. Nutricia Indonesia Sejahtera, PT. Reckitt Benckiser Indonesia, PT. Sarihusada Generasi Mahardhika, dan PT. Wyeth Nutrition Sduaenam. Sesuai misinya, perusahaan-perusahaan anggota APPNIA telah menjalankan berbagai kegiatan dalam upaya percepatan perbaikan gizi dan penurunan stunting, sekaligus mendukung pemenuhan kebutuhan gizi remaja, ibu hamil dan ibu menyusui.
Anggota APPNIA secara konsisten melakukan inovasi, peningkatan mutu dan fortifikasi produk dengan berbagai vitamin dan mineral pendukung sesuai kebutuhan seperti fortifikasi zat besi, yodium, zinc, vitamin A, asam folat, dan zat gizi lainnya. Selain itu, anggota APPNIA juga senantiasa melakukan kegiatan pemasaran produk secara etis dan patuh terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Anggota APPNIA juga telah melakukan upaya untuk mendukung program pemerintah melalui berbagai program keberlanjutan dan community development yang berkolaborasi dengan berbagai mitra, seperti edukasi seimbang melalui Program Duta 1000 HPK (peningkatan kapasitas tenaga kesehatan dan penguatan kesehatan ibu dan anak), Warung Anak Sehat, Intervensi Gizi bagi daerah stunting di NTT, Suplementasi dan Edukasi Gizi Seimbang, Healthy Kids & Kebun Sekolah, serta Mobil Unit Layanan Gizi Ibu & Anak. Anggota APPNIA juga melakukan program-program kemitraan untuk meningkatkan pasokan pangan berkualitas melalui beberapa program seperti Sustainable Dairy Development Program dan Dairy Scholarship.
Adanya pandemi COVID-19 pada tahun 2020 tidak menghentikan upaya para anggota APPNIA untuk berkontribusi mendukung pemerintah dalam upaya percepatan perbaikan gizi dan penurunan stunting. APPNIA menyadari bahwa dalam situasi pandemi dimana seluruh sektor perekonomian ikut terpukul, risiko peningkatan angka stunting dan malnutrisi dapat meningkat. Berbagai penyesuaian pun dilakukan, baik dari sisi inovasi produk, penyediaan akses bantuan nutrisi, serta digitalisasi program edukasi gizi dan kesehatan.
APPNIA menyadari secara afirmatif untuk mendeklarasikan program perbaikan gizi dengan cara bersinergi satu sama lain agar dapat memberikan nilai tambah pada program serta memiliki daya ungkit yang lebih kuat. Ke depan, APPNIA berkomitmen untuk memperkuat kolaborasi dengan pemerintah dan pihak lainnya untuk membangun kemitraan yang saling menguntungkan. Pencapaian evaluasi pelaksanaan program dapat dikaitkan dengan indikator – indikator yang sudah ditentukan pemerintah dalam RPJMN.
Pada akhirnya, pelaksanaan program yang baik akan memberikan kontribusi signifikan terhadap pencapaian target penurunan stunting demi tercapainya generasi emas Indonesia 2045.