Pada tanggal 20 Desember 2019, Kementerian PPN/Bappenas telah menyelenggarakan acara Scaling Up Nutrition (SUN) Indonesia Annual Meeting 2019 di Hotel Double Tree Jakarta. SUN Indonesia Annual Meeting merupakan acara tingkat nasional yang bertujuan untuk membagikan pengetahuan dan praktik baik penurunan stunting di Indonesia. Forum ini dihadiri oleh 600 peserta perwakilan dari 23 Kementerian/Lembaga, 34 pemerintah provinsi, perwakilan pemerintah kabupaten/kota, mitra pembangunan, organisasi masyarakat, dunia usaha, pakar, serta perguruan tinggi dan organisasi profesi.
Acara ini dibuka dengan sambutan dari Menteri Koordinator Bidang PMK, Muhadjir Effendy. Ia menyampaikan bahwa penanganan stunting harus dimulai dari hulu, yaitu mulai dari tingkat keluarga. Salah satu intervensi kunci yang perlu dilakukan adalah mempersiapkan calon pengantin. Selain pelatihan prakerja atau KUR (Kredit Usaha Rakyat) untuk memulai bisnis yang diperuntukkan kepada calon pengantin yang berpotensi kesulitan ekonomi, calon pengantin juga akan dibekali dengan informasi kesehatan dan gizi serta pemberian tablet tambah darah. Sehingga, diharapkan keluarga baru tersebut mampu mandiri secara ekonomi dan dapat menghasilkan generasi penerus bangsa yang sehat, cerdas, dan berdaya saing tinggi
Selanjutnya, Menteri PPN/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa, menegaskan pentingnya belanja anggaran yang dialokasikan untuk penurunan stunting dapat tepat sasaran. Ada tiga hal yang harus diperhatikan untuk mencapai tujuan tersebut, antara lain adanya target yang jelas tidak hanya dari sisi persentase cakupan tetapi juga jumlah absolut penerima manfaat (coverage), pelayanan sesuai standar dan diterima oleh seluruh sasaran (quality), serta intervensi yang diterima dimanfaatkan sesuai dengan ketentuan (compliance).
Acara dilanjutkan dengan sesi talkshow Kolaborasi Multipihak Penurunan Stunting yang diisi oleh dr. Kirana Pritasari, MQIH (Dirjen Kesehatan Masyarakat Kemenkes), Moh. Ramli Tongko (Kepala Bappeda Banggai), Axton Salim (Co-Chair of the SUN Global Business Networks Advisory Group), dan Prof. Fasli Jalal (Rektor Universitas YARSI).

Pemerintah tidak bekerja sendiri dalam mengatasi permasalahan stunting. Sejalan dengan amanat Perpres No. 42/2013 tentang Gerakan Nasional Percepatan Perbaikan Gizi (Gernas PPG), Indonesia sudah memiliki 5 jejaring (networks) yang terdiri dari pemerintah, organisasi kemasyarakatan, dunia usaha, mitra pembangunan, dan akademia (perguruan tinggi dan organisasi profesi). Pada sesi paralel, masing-masing networks membagikan pengalaman dan praktik baik dalam upaya penurunan stunting.
SUN Indonesia Annual Meeting 2019 dilanjutkan dengan soft-launching Database Kesehatan Indonesia. Database hasil kerjasama Kementerian PPN/Bappenas dan UNICEF ini mempunyai lima konsep utama, yaitu sebagai basis perencanaan, pemantauan progress capaian, penjagaan kualitas, analisis spasial dan kemudahan akses data. Harapannya, Database Kesehatan Indonesia dapat membantu pemerintah dan pemangku kepentingan terkait dalam menyusun perencanaan berbasis bukti, baik di tingkat pusat maupun daerah.
Acara ditutup dengan pidato oleh Deputi Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Bappenas selaku SUN Government Focal Point mengenai pentingnya penguatan kolaborasi lintas sektor dan upaya konvergensi dalam penurunan stunting. Dengan kedua hal tersebut, diharapkan target penurunan stunting balita menjadi 14% pada tahun 2024 dapat tercapai.
Penulis: Olivinia Qonita Putri (Sekretariat Percepatan Penurunan Stunting Terintegrasi Kementerian PPN/Bappenas)
Editor: Tim Knowledge Platform SUN Indonesia, Direktorat Kesehatan dan Gizi Masyarakat Kementerian PPN/ Bappenas