Jejaring Gerakan Nasional Percepatan Perbaikan Gizi atau Scaling Up Nutrition (SUN) Network Indonesia menyelenggarakan diskusi pelibatan peran media dalam perbaikan gizi pada Kamis, 8 Juli 2021. Komitmen dan upaya pemerintah dalam perbaikan gizi tidak pernah menurun, terutama di masa pandemi. Pada kesempatan ini, jejaring SUN Indonesia yang merupakan kolaborasi antara pemerintah dan kumpulan organisasi non-pemerintah berdiskusi tentang pelibatan media dalam upaya perbaikan gizi.
Indonesia merupakan salah satu negara yang mengalami beban ganda gizi. Angka kekurangan gizi di Indonesia masih tinggi. Data Studi Status Gizi Balita tahun 2019, menunjukkan bahwa 27,67 persen balita kita mengalami stunting atau anak pendek. Di sisi lain, terdapat 8 persen balita mengalami kelebihan gizi (overweight) pada tahun 2018.
Permasalahan ini terjadi di hampir seluruh wilayah Indonesia dan dialami oleh anak dari berbagai kelompok sosial ekonomi baik keluarga miskin maupun kaya. Hal ini menjelaskan bahwa penyebab stunting bersifat multidimensional, tidak hanya kemiskinan dan keterbatasan akses pangan tetapi juga pola asuh dan pemberian makan pada balita.
Direktur Kesehatan dan Gizi Masyarakat, Pungkas Ali, menyampaikan bahwa media memegang peranan kunci dalam memberikan promosi dan edukasi serta penyebarluasan praktik baik. “Besarnya permasalahan gizi perlu diimbangi dengan informasi yang benar kepada masyarakat, termasuk dalam pelurusan hoax dan misinformasi mengenai kesehatan dan gizi”, ujar Pungkas.
Di samping itu, Akademisi UI, Asih Setiarini menyampaikan beberapa informasi kunci terkait permasalahan stunting di masyarakat. “Banyak masyarakat menganggap anak pendek merupakan faktor keturunan saja, padahal permasalahan stunting jauh lebih besar dari sekedar anak pendek. Disinilah media diharapkan mampu memberikan edukasi yang tepat”, papar Asih.
Terakhir, Heru Margianto sebagai perwakilan dari AJI di bagian pendidikan kembali menegaskan pentingnya jurnalis dalam menjaga integritasnya dalam penyampaian berita. “Kredibilitas media dibutuhkan untuk menjaga kepercayaan publik. Salah satunya adalah dengan menjaga isu yang diangkat tetap merupakan isu penting yang dibutuhkan masyarakat.”
Mengingat pentingnya peran media dalam penyebarluasan informasi, jurnalis diharapkan menjadi ujung tombak dalam memberikan edukasi terkait kesehatan dan gizi bagi masyarakat. Untuk itu, ke depannya direncanakan pembentukan satu jejaring mengumpulkan media yang terkait dan berkomitmen dalam penyelesaian isu gizi di Indonesia. Dengan adanya jejaring media diharapkan isu yang diangkat dapat semakin besar gaungnya, sehingga informasi yang diterima masyarakat dapat semakin masif dan tepat.
Penulis: Dian Putri Mumpuni Saraswati (Sekretariat Percepatan Perbaikan Gizi, Kementerian PPN/ Bappenas)
Editor: Tim Knowledge Platform SUN Indonesia, Direktorat Kesehatan dan Gizi Masyarakat Kementerian PPN/ Bappenas